Menuju Sorga dengan Cinta


Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda Rasullulah SAW.: “Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pantaslah surga di bawah kakinya


Banyak para pria berpikir setelah menikah segala kebutuhannya akan selalu dilayani oleh sang istri, padahal dalam kenyataannya tidak bisa begitu. Bila suatu ketika istri sakit, isteri bekerja atau sibuk ketika mengasuh si kecil apakah kita sebagai suami akan diam saja. Tentu dibutuhkan kerjasama untuk meringankan bebannya. Bahkan menurut saya, demi menjaga keseimbangan tugas dan keharmonisan kehidupan rumah tangga pekerjaan rumah tangga pun sebaiknya ditangani bersama.

Memang tidak mudah menjalani pernyataan ini, kecuali kita sudah mengalaminya sendiri. Beruntung saya berkesempatan mengalaminya.

Continue reading “Pantaslah surga di bawah kakinya”

Pemberian Terbaik


Suatu ketika, hiduplah seorang petani bersama keluarganya. Mereka menetap di sebuah kerajaan yang besar, dengan raja yang adil dan bijaksana. Beruntunglah siapa saja yang tinggal disana. Tanahnya subur, keadaannya pun aman dan sentosa. Semuanya hidup berdampingan, tanpa pernah mengenal perang ataupun bencana.
Setiap pagi, sang petani selalu pergi ke sawah. Tak lupa ia membawa bajak dan kerbau peliharaannya. Walaupun sudah tua, namun bajak dan kerbau itu selalu setia menemaninya bekerja. Sisi-sisi kayu dan garu bajak itu tampak mengelupas, begitupun kerbau yang sering tampak letih jika bekerja terlalu lama. “Inilah hartaku yang paling berharga”, demikian gumam petani itu dalam hati, sembari melayangkan pandangannya ke arah bajak dan kerbaunya.

Raja Sehari


Pernah hidup seorang Raja tua yang sangat bijaksana, memerintah sebuah negeri yang aman tenteram dan makmur sentosa. Suatu malam, Raja tua dan pembantunya berkeliling kota dan menemukan sebuah gubug yang kumuh.
Raja tua mengendap mendekati gubug itu dan mencuri dengar. Rupanya gubug itu dihuni oleh seorang janda miskin beranak satu. Sang anak menangis kelaparan,sementara sang Ibu sibuk menghibur si anak. “Sabarlah nak. Ibu akan menghadap Raja besok. Ibu dengar dia Raja yang murah hati. Dia pasti akan memberikan makanan bagi kita”.

Sang Guru


Tergagap aku. Itu kali pertama aku berdiri didepan makammu. Semua doanya kuhafal. Tetap saja aku tergagap. Hanya butir-butir waktu seribu lima ratus tahun yang terangkai-rangkai dalam untaian tali di pelataran kalbu. Sebab serumulah yang membawaku kesini.
Berdirilah, saudaraku! Beri hormat pada lelaki ini. Berdirilah! Ucapkan selawat untuknya. Dialah tuan seluruh anak cucu Adam. Dialah pemimpin semua nabi dan rasul. Dialah yang hadir di penghujung sejarah Parsi dan Romawi, waktu kedua imperium itu mendekati jurang. Dialah yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran.

Senyum..


Pada dasarnya, semua orang bisa tersenyum, namun kadangkala karena ketidakseimbangan baik fisik apalagi mental membuat sebagian orang sulit untuk tersenyum. Dalam ajaran Islam, tersenyum dianggap sebagai suatu ibadah, Rasulullah saw bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah,” (HR Muslim).
Senyum adalah sedekah, karena orang yang tersenyum adalah orang yang mampu memberikan rasa aman dan rasa persahabatan pada orang lain. Senyum juga menggambarkan karakter kondisi si pemberi senyum bahwa ia mempunyai sifat lembut, ramah, dan bersahaja. Untuk memotivasi para sahabat, suatu hari Rasulullah saw berpesan, “Janganlah kalian menganggap remeh kebaikan itu, walaupun itu hanya bermuka cerah pada orang lain,” (HR Muslim).

Sepucuk Surat dari Seorang Ayah


Aku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini sebagai surat seorang laki-laki kepada seorang laki-laki; surat seorang ayah kepada seorang ayah.
Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui.

Tetesan Air Mata


Pernah menangis? Pasti pernah ya, paling tidak sekali seumur hidup kita pasti menangis, yaitu saat dilahirkan. Saat itu uraian tetesan air di sudut mata menjadi kebahagiaan orang-orang yang mengasihi kita. Lalu, apakah air mata itu identik dengan kelemahan, bahkan kecengengan? Mungkin iya, tapi mungkin juga tidak. Air mata bisa juga menjadi berharga atau malah tidak berharga lho.
Seseorang lelaki yang sesenggukan karena kekasihnya telah pergi meninggalkan dirinya, bisa jadi air mata saat itu tidak berharga sama sekali. Demikian juga uraian air mata seorang wanita yang ‘mengorbankan harga dirinya’ kepada Arjuna, Sang Pemetik Cinta, justru pada saat cinta mereka sebenarnya belum diikat dengan ikatan suci, maka saat itu air mata hanyalah kesia-siaan.

Usah Kau Lara Sendiri


Kegelisahan, kedukaan dan airmata adalah bagian sketsa hidup di dunia ini. Tetesan airmata bermuara dari hati yang terselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan. Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang memenuhi rongga dada, jiwa yang rapuh pun berkisah pada alam serta kehidupan, bertanya dimanakah pasangan jiwa berada. Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.

Jika Kamu dan Do’a Dikala Ragu


Jika kamu memancing ikan…. Setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu…. Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja…. Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang… Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya… Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja… Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu…

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh… cukuplah sekadar keperluanmu… Apabila sekali ia retak…. tentu sukar untuk kamu menambalnya semula… akhirnya ia dibuang… Sedangkan jika kamu coba mem-baikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi…

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya… Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa…. Anggaplah dia manusia biasa.  Apabila sekali dia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya…. akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya. Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya…

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi… yang pasti baik untuk dirimu. Mengenyangkan. Berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, dan mencoba mencari makanan yang lain.. Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya. Kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan… yang kamu pasti membawa kebaikan kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu.  Mengapa kamu berlengah, coba mem-bandingkannya dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan. Kelak, kamu akan kehilangannya apabila dia menjadi milik orang lain. Kamu juga yang akan menyesal…

DO’A DIKALA RAGU AKAN DIRINYA

Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan dia akan

mejadi teman menapaki hidup Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami Agar kemesraan itu abadi Dan

Ya Allah… ya Tuhanku yang Maha Mengasihi Seiringkanlah kami

melayari hidup ini Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan… Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku, Luputkanlah ia dari ingatanku..

Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan

Ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan Melontar bayangannya jauh ke dada langit

Hilang bersama senja nan merah Agarku bisa berbahagia

walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta…
Gantikanlah yang telah hilang, Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya….

Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan Adalah

yang terbaik buatku Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

————————–

Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat

————————–

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman Agar aku

dan dia dapat membina kesejahteraan hidup Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin… Ya Rabbal ‘Alamin


Selepas Kematian Khadijah


Siti Khadijah merupakan isteri Nabi Muhammad yang pertama dan yang amat mendampingi beliau dalam perjuangan awal mengembangkan Islam. Apabila Khadijah meninggal dunia, kenangan Nabi terhadap isterinya begitu kental dan tidak boleh di tukar ganti. Secara tiba-tiba, kehidupan beliau menjadi kosong.

Para sahabat yang memerhatikan Nabi sentiasa berada dalam kesedihan dan merasa amat simpati akan nasibnya. Mereka merasakan Nabi perlukan seorang isteri untuk di dampingi di saat susah dan senang. Namun, tidak ada seorang sahabat pun yang berani mengungkapkan idea tersebut kepada Nabi. Akhirnya Haulah binti Hakim al-Salmiyah memohon untuk menemui Nabi dan menyatakan hasrat tersebut.

Continue reading “Selepas Kematian Khadijah”

Jika Kamu dan Do’a Dikala Ragu


Jika kamu memancing ikan…. Setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu…. Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja…. Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang… Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya… Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja… Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu…

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh… cukuplah sekadar keperluanmu… Apabila sekali ia retak…. tentu sukar untuk kamu menambalnya semula… akhirnya ia dibuang… Sedangkan jika kamu coba mem-baikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi…

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya… Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa…. Anggaplah dia manusia biasa.  Apabila sekali dia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya…. akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya. Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya…

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi… yang pasti baik untuk dirimu. Mengenyangkan. Berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, dan mencoba mencari makanan yang lain.. Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya. Kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan… yang kamu pasti membawa kebaikan kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu.  Mengapa kamu berlengah, coba mem-bandingkannya dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan. Kelak, kamu akan kehilangannya apabila dia menjadi milik orang lain. Kamu juga yang akan menyesal…

DO’A DIKALA RAGU AKAN DIRINYA

Ya Allah…
Seandainya telah Engkau catatkan dia akan

mejadi teman menapaki hidup Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami Agar kemesraan itu abadi Dan

Ya Allah… ya Tuhanku yang Maha Mengasihi Seiringkanlah kami

melayari hidup ini Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah…
Seandainya telah Engkau takdirkan… Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku, Luputkanlah ia dari ingatanku..

Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan

Ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti…
Berikanlah aku kekuatan Melontar bayangannya jauh ke dada langit

Hilang bersama senja nan merah Agarku bisa berbahagia

walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta…
Gantikanlah yang telah hilang, Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya….

Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan Adalah

yang terbaik buatku Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

————————–

Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat

————————–

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman Agar aku

dan dia dapat membina kesejahteraan hidup Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin… Ya Rabbal ‘Alamin